Kenapa rambut rontok berlebihan? nah rambut rontok bisanya disebabkan oleh perubahan hormon dan juga kondisi kulit kepala berketombe yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Namun, sebagai orang yang hidup di negara yang dihiasi dengan keragaman budaya, kita seringkali menjumpai mitos-mitos unik yang beredar di masyarakat. Termasuk salah satu di dalamnya adalah mitos seputar rambut rontok yang cukup membuat penasaran akan kebenarannya.
5 Mitos dan Fakta Rambut Rontok di Indonesia
Meski sudah banyak yang mengetahui mengenai penyebab rambut rontok yang sering dialami oleh perempuan, tapi ternyata tak sedikit juga yang masih memercayai berbagai mitos seputar apa penyebab rambut rontok yang berlebihan dimana justru memberikan informasi yang kurang tepat.
Belum lagi mengenai informasi seputar shampo rambut rontok yang sering kali bikin rambut rontok parah. Nah, apa saja mitos rambut rontok? Berikut informasinya!
1. Terlalu sering pakai topi bisa memicu rambut rontok
Beberapa orang masih beranggapan bahwa terlalu sering menggunakan topi bisa memicu rambut rontok. Faktanya, topi merupakan alat yang bisa kita manfaatkan sebagai pelindung rambut dari paparan sinar matahari berlebihan, debu, dan kotoran agar tidak langsung menempel pada helaian rambut dan kulit kepala.
Kasus rambut rontok bahkan yang menyebabkan kebotakan baik pada kaum laki-laki maupun perempuan biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuhnya, bukan karena penggunaan topi.
Jika kamu termasuk perempuan yang gemar mengenakan topi, sebaiknya perhatikan berikut ini agar rambut tetap terjaga kesehatannya:
- Hindari menggunakan topi yang terlalu ketat, tujuannya adalah agar rambut dan kulit kepala mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
- Pastikan rambut dalam keadaan kering saat mengenakan topi.
- Pastikan topi dalam keadaan bersih, kering, dan hanya digunakan saat cuaca panas saja.
2. Kerontokan rambut genetik diturunkan melalui ibu
Kerontokan rambut yang dialami oleh seseorang memang mungkin saja terjadi karena faktor genetic atau keturunan. Hanya saja, faktor genetik ini tidak selalu diturunkan melalui ibu.
Faktanya, rambut rontok juga bisa diturunkan dari sang ayah yang memiliki masalah rambut rontok.
3. Memotong rambut pendek bisa mengontrol rambut rontok
Sebagian orang percaya bahwa memotong rambut pendek bisa mengontrol rambut rontok yang mereka alami. Faktanya justru sebaliknya. Memotong rambut tidak lantas bisa membuat rambut menjadi lebih kuat.
Hal ini disebabkan oleh helaian rambut yang tidak memiliki jaringan. Hanya saja, dengan memotong rambut bisa membuat tampilan rambut terlihat lebih tebal dari biasanya.
4. Semua kerontokan rambut bersifat permanen
Faktanya, pada beberapa kasus rambut rontok memang bisa saja menjadi hal yang permanen.
Namun, hal ini tak lantas membuat semua kasus kerontokan rambut bersifat permanen, karena masih ada beberapa jenis kerontokan rambut yang bersifat sementara di mana rambut akan kembali tumbuh setelah beberapa waktu.
Biasanya, rambut rontok yang terjadi sementara waktu ini disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu atau seseorang baru saja melakukan transplantasi.
5. Rambut rontok hanya dialami orang tua saja
Masalah rambut rontok tidak mengenal usia. Artinya, siapa saja bisa mengalaminya, mulai dari anak muda hingga orang tua. Biasanya, kasus rambut rontok yang dialami oleh anak muda banyak disebabkan kurangnya nutrisi untuk kulit kepala, perubahan hormon, stress, ketombe yang membandel, hingga penggunaan produk styling yang terlalu sering dan mengandung bahan kimia yang terlalu keras.
5 Cara Mengatasi Rambut Rontok Berlebihan yang Parah
Rambut rontok dan ketombe memiliki pengaruh yang sangat kuat satu sama lain. Umumnya, seseorang yang mengalami rambut rontok bisa dipastikan bahwa mereka juga memiliki masalah ketombe di kulit kepala.
Oleh karena itu, atau cara merawat rambut rontok dan kering secara alami yang dapat kamu lakukan untuk adalah dengan menghilangkan pemicu munculnya ketombe di kulit kepala. Bagaimana mengatasi rambut rontok parah?
1. Membilas Rambut Hingga Bersih Setelah Keramas
Setelah menggunakan shampo anti ketombe, pastikan juga untuk membilasnya hingga bersih setelah keramas. Tujuannya agar tidak ada sisa shampo yang menempel di kulit kepala dan memicu ketombe.
2. Terapi Pijat Kepala
Mengurangi ketombe dan rambut rontok bisa dilakukan dengan terapi pijat kepala setelah keramas. Hal ini bertujuan untuk melancarkan aliran darah menuju kepala, sehingga kulit kepala mendapatkan oksigen serta nutrisi penting yang dibutuhkan oleh folikel rambut. Terapi pijat kepala ini bisa kamu lakukan dengan cara berikut ini:
- Memijat menggunakan unjung jari kedua tangan, mulai dari bagian tepi pinggir rambut ke arah belakang atau tengah kepala.
- Memijat kembali ke arah belakang kepala dengan tekanan yang lembut dan konsisten.
- Lakukan gerakan memijat ini selama lima menit dengan gerakan memutar setelah keramas.
3. Tidak Berbagi Handuk, Sisir, dan Aksesoris Kepala
Meski rambut rontok dan ketombe tidak menular, namun jamur penyebab ketombe bisa saja ditularkan melalui handuk, sisir, dan aksesoris kepala. Untuk menghindarinya, pastikan untuk tidak berbagi handuk, sisir, dan aksesoris kepala dengan orang lain ya, Sist.
4. Olahraga Rutin
Selain mengurangi stres, melakukan olahraga secara rutin minimal 30 menit setiap harinya juga melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, sehingga kebutuhan oksigen bagi kulit, salah satunya adalah kulit kepala terpenuhi. Jika sudah begini, folikel rambut dapat memperbaiki sel yang rusak sehingga akar rambut bisa tumbuh lebih kuat.
5. Mengonsumsi Makanan Bernutrisi
Cara mengatasi rambut rontok berlebihan dengan bahan alami dan juga dapat mencegah ketombe yaitu dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B3, protein, dan antioksidan. Hindari konsumsi makanan cepat saji juga untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ya!